Jasa Pasang Baja Ringan Semarang

Jasa Pasang Baja Ringan Semarang

Kelebihan atau Keunggulan Rangka Baja Ringan


Kelebihan atau Keunggulan Rangka Baja Ringan – Konstruksi bangunan yang menggunakan rangka baja ringan sekarang ini sudah mulai dikenal di masyarakat, walaupun mungkin belum sepopuler jika dibanding dengan bahan dari kayu. Penggunaan baja ringan memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan kayu, seperti lebih ringan, kuat, hemat waktu pemasangannya, dll. Hal inilah yang menjadikan rangka baja ringan mulai semakin diminati oleh masyarakat.

Berikut ini kelebihan atau keunggulan rangka atap baja ringan dibanding kayu:
1.      Lebih aman dan tahan gempa, cocok untuk daerah yang rawan gempa seperti di Indonesia. Silakan lihat artikel “Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa.”
2.      Beratnya lebih ringan bila dibandingkan dengan kayu sehingga beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya menjadi lebih rendah.
3.      Baja ringan bersifat tidak memperbesar api (non-combustile).
4.      Tidak perlu dibingungkan dengan masalah rayap.
5.      Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai susut.
6.      Tidak mudah lapuk. Kekuatan baja ringan bisa sampai 10 tahun.
7.      Baja yang dipakai adalah baja bermutu tinggi, Hi-Ten G550 lapis zinc dan alumunium. Baja di-treatment hingga tipis, lalu ditarik hingga mutu bajanya tinggi. Kekuatannya sama dengan baja-baja biasa. Kuat, bisa diinjak-injak, untuk menahan beban genteng, plafon, memasang lisplang dan listrik,
8.      Pemasangan lebih cepat dan efisien, sehari bisa memasang 25 m2. Jika mencapai 100 m2 bisa sampai empat hari. Hari kelima sudah bisa pasang genteng. Sementara jika memakai kayu bisa dua kali dari itu. Apalagi baja konvensional tiga kalinya. Bahkan saat pemasangan, tempatnya relatif bersih, tak banyak sisa-sisa potongan.
9.      Segi pengerjaan sangat mudah dan cepat karena prosesnya mengikuti rancangan dan modelnya seperti apa, bagian pabrik yang membuat rangka. Setelah itu tinggal disambung dengan menggunakan baut. Memasangnya pun tak lama hanya 3-4 hari saja. Sementara kayu, selain lebih berat, tenaga yang dipakai pun lebih banyak meski bahannya lebih murah. Kekuatan kayu pun diprediksi berusia 10-20 tahun saja. Sementara kalau memakai baja ringan bisa mencapai 50-100 tahun. Jadi, jangan bayangkan baja-baja yang berat, karena baja yang dipakai untuk kuda-kuda rumah berbeda jenisnya. Ringannya seperti seng, kalau dibentangkan dan ditekuk-tekuk gampang sekali. Terkena angin pun lebih fleksibel menahan beban.
10. Lebih ramah lingkungan
Kelebihan baja ringan saat terjadi kebakaran tidak memperbesar api, ramah lingkungan, 100 persen dapat didaur ulang, tidak ada muai susut akibat perubahan cuaca, tidak perlu dicat dan kesalahan saat pemasangan bisa diminimalisasi. Selain itu, bayangkan jika orang masih memakai kayu, berapa banyak lagi pohon yang ditebang. Bisa dikatakan bahwa pemakaian baja ringan berarti ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan.
11. Tren menggunakan rangka baja ringan ini diprediksi akan bertahan lama. Sifatnya yang praktis dan murah akan semakin diminati masyarakat.
12. Lain-lain
Keuntungan lain dari rangka baja ringan adalah anti rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel dan, bebas biaya pemeliharaan.

Demikianlah beberapa kelebihan atau keunggulan rangka baja ringan bila dibandingkan kayu. Jika berkenan, silakan baca juga artikel tentang “Perbedaan Zincalume, Galvalume dan Galvanis.”

Perbedaan Zincalume, Galvalume dan Galvanis

Perbedaan Zincalume, Galvalume dan Galvanis – Apa sih bedanya antara baja ringan Zincalume, Galvalume, dan Galvanis? Mungkin pertanyaan seperti ini biasa muncul bagi yang baru mengenal tentang baja ringan. Para konsumen menjadi bingung saat mau memilih jenis baja ringan mana yang paling bagus, kuat, dan tahan lama untuk bangunan rumahnya. Pihak penjual pun kadang juga kurang mengerti detailnya sehingga tidak mampu menjelaskan kepada konsumen secara lengkap dan menyeluruh. Pada kesempatan kali ini akan dibahas beberapa perbedaan antara Zincalume, Galvalume dan Galvanis.

Zincalume, Galvalume dan Galvanis sama-sama merupakan suatu lapisan anti karat. Jika diibaratkan sebuah besi yang dicat dengan warna biru, maka Zincalume dan Galvanis merupakan cat warna biru tersebut. Ketahanan (kualitas) suatu lapisan anti karat ditentukan oleh ketebalan atau kadar lapisan anti karat tersebut, bukan ditentukan oleh jenisnya. Lapisan anti karat suatu struktur konstruksi baja ringan mempunyai syarat ketebalan atau kadar minimum sebagai suatu bangunan struktur, dapat dijelaskan melalui tabel berikut :

Anti Karat
Ketebalan
Kelebihan
Kelemahan
Galvanis
> 180 gr/m2 
Tahan korosif terhadap mortar/adukan semen
Tidak tahan korosif terhadap air garam
Zincalume / Galvalume
> 150 gr/m2 
Tahan korosif terhadap air garam
Tidak tahan korosif terhadap mortar/adukan semen

Perbedaan Zincalume, Galvalume dan Galvanis

Galvanis adalah istilah untuk baja ringan yang diberi lapisan seng (zinc). Untuk galvanis finishingnya terdiri dari: 98% unsur coatingnya adalah seng/zink dan 2% adalah unsur alumunium).

Galvalume merujuk pada material baja dengan pelapisan yang mengandung unsur alumunium dan zinc, terdiri dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43,5% adalah unsur seng/zink dan 1,5% unsur silikon. Material baja ringan Galvalume inilah yang popular dengan sebutan Zincalume.

Ada juga referensi yang menyebutkan bahwa baja ringan Zincalume memiliki ketahanan karat/korosi mencapai 4 kali lipat dibanding baja berlapis Galvanis. Mengapa bisa seperti itu? Sebab, sifat Aluminium yang tahan karat dikombinasikan dengan Zinc yang keras menjadikan kombinasi dari kedua bahan tersebut lebih tahan karat, kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan Galvanis.

Nah... setelah Anda mengetahui perbedaan antara Zincalume, Galvalume dan Galvanis, sekarang Anda bisa memilih sendiri jenis baja ringan mana yang paling bagus untuk bangunan rumah Anda. Untuk informasi dan pemesanan pemasangan atap baja ringan di wilayah Semarang, Solo Raya, Yogyakarta dan Magelang silakan hubungi kontak kami.


Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa

Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa - Sebagai engineer tentu masih ingat tentang kejadian gempa 26 Desember 2004 di Aceh pada 9.3 Skala Richter (SR) yang disertai tsunami, lalu gempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta pada 5.9 SR, lalu gempa 30 September 2009 pada 7.6 SR di Padang. Itu kejadian di dalam negeri sedangkan di luar negeri tercatat gempa 15 Agustus 2007 di Peru, pada 7.9 SR. Sedangkan yang baru saja terjadi adalah gempa 22 Februari 2011 di Christchurch, Selandia Baru pada 6.5 SR, dan yang baru saja terjadi adalah gempa 11 Maret 2011 di Jepang pada 8.9 SR yang disertai tsunami. Gempa-gempa tersebut dan lokasinya ternyata dapat dijadikan bukti empiris bahwa apa yang dinamakan peta ring of fire adalah bukan sesuatu yang dapat disepelekan.

Karena Indonesia termasuk dalam wilayah peta Ring of Fire, berarti resiko gempa seperti itu memang akan sering terus terjadi, yang waktunya saja yang tidak dapat dipastikan. Sebagai profesional yang bertanggung jawab pada perencanaan bangunan agar kuat, kaku dan aman, maka mengetahui berbagai alternatif perencanaan bangunan tahan gempa merupakan suatu kewajiban. Baja secara alami mempunyai rasio kuat dibanding berat-volume yang tinggi, sehingga mampu menghasilkan bangunan yang relatif ringan. Ini merupakan faktor penting pada suatu bangunan tahan gempa. Selain material baja itu sendiri karakternya berkuatan tinggi, relatif kaku dan sangat daktail. Karakter yang terakhir ini adalah syarat ideal untuk mengantisipasi beban tak terduga.

Keunggulan lain konstruksi baja adalah mutunya relatif seragam dikarenakan produk pabrik. Karena itu pula ukuran dan bentuknya juga tertentu, terpisah dan baru disatukan di lapangan. Pada satu sisi konsep seperti itu suatu kelemahan atau sulit untuk menghasilkan konstruksi monolit, perlu detail sambungan yang baik. Tapi jika dapat diantisipasi ternyata dapat dibuat suatu detail sedemikian rupa sehingga bila terjadi kerusakan (akibat gempa) maka bagian itu saja yang diperbaiki. Itu sangat memungkinkan karena dari awal memang tidak monolit.

Demikian artikel Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa. Silakan dibaca juga artikel yang berjudul “Tulisan tentang Baja”.

Sumber: “Prospek dan Kendala pada Pemakaian Material Baja untuk Konstruksi Bangunan di Indonesia” oleh Wiryanto Dewobroto, Jurusan Teknik Sipil UPH