Jasa Pasang Baja Ringan Semarang

Jasa Pasang Baja Ringan Semarang

Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa

Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa - Sebagai engineer tentu masih ingat tentang kejadian gempa 26 Desember 2004 di Aceh pada 9.3 Skala Richter (SR) yang disertai tsunami, lalu gempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta pada 5.9 SR, lalu gempa 30 September 2009 pada 7.6 SR di Padang. Itu kejadian di dalam negeri sedangkan di luar negeri tercatat gempa 15 Agustus 2007 di Peru, pada 7.9 SR. Sedangkan yang baru saja terjadi adalah gempa 22 Februari 2011 di Christchurch, Selandia Baru pada 6.5 SR, dan yang baru saja terjadi adalah gempa 11 Maret 2011 di Jepang pada 8.9 SR yang disertai tsunami. Gempa-gempa tersebut dan lokasinya ternyata dapat dijadikan bukti empiris bahwa apa yang dinamakan peta ring of fire adalah bukan sesuatu yang dapat disepelekan.

Karena Indonesia termasuk dalam wilayah peta Ring of Fire, berarti resiko gempa seperti itu memang akan sering terus terjadi, yang waktunya saja yang tidak dapat dipastikan. Sebagai profesional yang bertanggung jawab pada perencanaan bangunan agar kuat, kaku dan aman, maka mengetahui berbagai alternatif perencanaan bangunan tahan gempa merupakan suatu kewajiban. Baja secara alami mempunyai rasio kuat dibanding berat-volume yang tinggi, sehingga mampu menghasilkan bangunan yang relatif ringan. Ini merupakan faktor penting pada suatu bangunan tahan gempa. Selain material baja itu sendiri karakternya berkuatan tinggi, relatif kaku dan sangat daktail. Karakter yang terakhir ini adalah syarat ideal untuk mengantisipasi beban tak terduga.

Keunggulan lain konstruksi baja adalah mutunya relatif seragam dikarenakan produk pabrik. Karena itu pula ukuran dan bentuknya juga tertentu, terpisah dan baru disatukan di lapangan. Pada satu sisi konsep seperti itu suatu kelemahan atau sulit untuk menghasilkan konstruksi monolit, perlu detail sambungan yang baik. Tapi jika dapat diantisipasi ternyata dapat dibuat suatu detail sedemikian rupa sehingga bila terjadi kerusakan (akibat gempa) maka bagian itu saja yang diperbaiki. Itu sangat memungkinkan karena dari awal memang tidak monolit.

Demikian artikel Pentingnya Baja pada Daerah Rawan Gempa. Silakan dibaca juga artikel yang berjudul “Tulisan tentang Baja”.

Sumber: “Prospek dan Kendala pada Pemakaian Material Baja untuk Konstruksi Bangunan di Indonesia” oleh Wiryanto Dewobroto, Jurusan Teknik Sipil UPH